Mencari dan Menemukan Kembali Mata Air Kearifan Lokal

Rekonstruksi Sejarah Lokal : Mencari dan Menemukan Kembali Mata Air Kearifan Lokal 

Dalam situasi kelangkaan dokumen dan terbatasnya catatan – catatan yang dapat dijadikan sumber penulisan, metode “wawancara mendalam” dengan para tokoh lokal yang masih hidup, merupakan sisa pilihan yang tidak terhindarkan. Secara metode, menurut para ahli , pilihan ini dalam historiografi modern dikenal sebagai metode sejarah lisan. Wawancara dengan mereka-mereka , yang kita sebut saja sebagai tokoh estafet pewaris tradisi sejarah lisan ini , mencoba menggali memori dan refleksi mereka atas kisah-kisah turun temurun yang dikisahkan dari bapak kepada anak dan seterusnya dari anak kepada cucu . Dengan demikian, ini berarti kita tidak mendapatkan kisah dari pelaku sejarah sebagai sumber primer. Namun demikian pemeriksaan silang dengan berbagai catatan diluar sumber lokal dan beberapa literatur sejarah lokal dari daerah-daerah sekitar yang pada masanya memiliki keterkaitan sejarah atau yang memiliki catatan tentang dinamika dan interaksi dengan daerah ini, dapat membantu kita dalam mendekati obyektifitas sejarah.

Bisa jadi , ketika pendekatan sejarah kritis digunakan , ingatan kolektif yang disimpan dalam historiografi tradisional atau tradisi lisan lokal itu, bukanlah sesuatu yang menggambarkan kepastian sejarah. Peristiwa yang direkam dalam ingatan kolektif itu mungkin saja hanya mitos, yang sesungguhnya merupakan eksistensi pertanggung jawaban kultural terhadap perubahan fundamental dari landasan kehidupan kebudayaan yang telah terjadi.

Walaupun perlu kita catat bahwa kelemahan faktual dari kesaksian itu masih belum dibuktikan. Namun, andaikan kemudian terbukti bahwa realitas sejarah yang sesungguhnya tidaklah sebagaimana yang dikisahkan itu, arti dalam ingatan kolektif yang dipelihara tersebut, tetap penting sebagai bagian dari dinamika sejarah dalam hasanah budaya tradisional suatu masyarakat. Sebab sejarah juga memperlihatkan bahwa yang dipercayai sebagai “fakta yang benar” itulah, yang sesungguhnya memberi pengaruh dalam kesadaran dan pola perilaku sosial. Ingatan kolektif memang sumber utama dari proses pembentukan mitos , sedangkan mitos pada gilirannya adalah salah satu unsur yang membentuk etos dalam proses penentuan pilihan perilaku.

Sejarah hanyalah usaha untuk merekonstruksi peristiwa yang terjadi dimasa lalu – apakah yang terjadi dua tiga ratus tahun yang lalu atau yang jauh sebelumnya, mungkin tahun lalu atau malah bulan lalu. Karena itulah sejarah tidak merupakan terapi untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi masa kini. Tetapi meskipun demikian, sejarah memberi kemungkinan bagi siapapun yang memperoleh pengetahuan tentang berbagai usaha masyarakat dimasa lalu itu, tentang keberhasilan maupun mengenai kegagalan dalam mengatasi masalah mereka, atau tentang bagaimana manusia memenangkan atau gagal dalam pergumulannya dengan nasibnya. Karena itulah sejarah bisa dianggap sebagai reservoir kearifan yang bisa dipelajari atau direnungkan.

Sebagai hasil dari rekonstruksi masa lalu yang disengaja, maka bentuk dari kehadiran sejarah sangat tergantung dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada sumber-sumber yang tersedia, atau sebaliknya keengganan menggunakan sumber-sumber yang dianggap mungkin dapat mengubah “sejarah” yang telah dibayangkan sebelumnya. Demikian pula halnya dengan pemahaman atau tafsiran tentang sejarah. Sehingga karena nya validitas rekonstruksi sejarah dan kemampuan hasil rekonstruksi tersebut dalam menemukan kearifan yang dicari, sangat pula tergantung pada corak pertanyaan yang diajukan dan pada kesediaan menggunakan secara kritis sumber-sumber yang relevan, apa adanya. Manakala pertanyaan itu semakin bersifat subyektif golongan/kelompok atau sejenisnya, maka semakin kecillah kemungkinan untuk menghasilkan rekonstruksi yang akurat, sehingga semakin kurang pulalah kemungkinan hasanah kearifan yang bisa diperoleh darinya.

Seorang ahli sejarah mengatakan : “Sejarah bukanlah hanya hasil usaha rekonstruksi dari peristiwa dimasa lalu atau bahkan bukan pula hanya salah satu cabang keilmuan saja. Sejarah adalah juga salah satu bentuk dari wacana ,... discourse ,... mengatakan sesuatu tentang sesuatu “.
Selanjutnya ,.......... terserah ………
(psp - mokapogcentre)
Share this article :
 

+ komentar + 3 komentar

12 Oktober 2012 pukul 06.26

itulah pentingnya menulis... hehehehehehe... semoga blog ini menjadi pelopor penulisan dan meninggalkan bukti sejarah....

12 Oktober 2012 pukul 06.29

kalua ada pic and artikel seni dan budaya bolmut yang lain tolong di inbox yach,,, hehehe makasih tas cendolnya

12 Oktober 2012 pukul 07.50

@ Syaiful Rizal's,....makasih atas responsnya. Ditunggu kiriman artikel dan foto2 indahnya ya?,...Salam!

Posting Komentar

 
Support by : Kakay Gembel | Putry | Zhafif
Copyright © 2011. Seni dan Budaya Bolmong Utara - All Rights Reserved
Template Modifi by Creating Website Published by Zhafif
Proudly powered by Blogger