Gelora Nasionalisme Dari Dalam Istana Kerajaan


Gelora Nasionalisme Dari Dalam Istana Kerajaan

Namun kami menelaah hanya seputar kerajaan kaidipang besar kami tidak bermaksud melakukan protes atas isi penulisan pemberitaan wartawan tribun manado saudara AUDI KERAB pada tangal 23 maret 2008 tetapi memberikan input klarifikasi sebagaimana mestinya yang kami ketahui dari orang-orang tua yang merasakan langsung masalahnya. Dari peristiwa sejak tanggal 23 desember 1942 hingga di hapusnya swapraja kerajaan kaidipang besar 01 juli 1950 yagn dikenal dengan revolusi bolaang mongondow. Salah seorang saksi hidup yakni bapak TUNE TAIYA usia 82 tahun berdomisili di desa sonuo kecamatan bolangitang barat mengatakan saya adalah salah satu pemuda merah putih bersama teman saya MUHSIN BANGKO, SURANI HURALATA dan ADIN PUASA di bawah pimpinan abo arifin ponto (mai sarco) dan abo madu patilima (mai zainudin) sejarah mencatat bahwa tanggal 01 juli 1950 adalah gerakan pemuda bolaang mongondow yang anti penjajahan sekaligus untuk menggulingkan keempat bekas daerah swapraja di bolaang mongondow yang masih merupakan boneka belanda karena kesetiaanya dan di kaidipang besar pemuda-pemuda ini dikenal dengan pemuda merah putih kaidipang besar yang merupakan penyebaran dari pemuda merah putih gorontalo di bawah pimpinan bapak NANi WARTABONE. Pemimpin pemuda merah putih yang berjiwa patriotis, nasionalis dari bolangitang adalah abo arifin ponto dan abo madu patilima. Gerakan pemuda bolaang mongondow ini menjadi KNI (komite nasional Indonesia) pemuda kaidipang yang menjadi anggota KNI bolaang mongondow adalah
1. Partai MasyumiAbo Ahmad D KorompotAbo Bintarang Gumohung Bapak Male M Buhang
2. Partai PSIIAbo Donggala M. Korompot Bapak Puasa M Yakub
3. Partai SosialisBapak Ishak Patadjenu
Dalam hal ini kami tidak menonjolkan atau menunjukan popularitas seseorang maupun kelompok orang tetapi mengklarifikasi duduk persoalannya dan masyarakatlah yang memberikan analisa penilaianya. Sejarah adalah ungkapan-ungkapan peristiwa masa lalu yang tidak dapat di pungkiri. Kami dambakan di bolaang mongondow utara ini adalah terciptanya keharmonisan keakraban.
Sebagai warga Negara yang baik tentunya kita punya hak yang sama dalam mengeluarkan atau menyampaikan suatu pendapat. Marilah kita rapatkan barisan, perlihara rasa persatuan dan kesatuan, pererat tali silatuhrahmi persaudaraan dan pertebal silahturahmi sebab kita semua adalah bersaudara.
Saudara audi kerab juga dalam penulisan ini masih mengharapkan input-input atau masukan-masukan dalam pengungkapan sejarah, karena menurutnya masih banyak fakta sejarah yang belum terungkap karena keterbatasan dan kurangnya informasi, namun karya ini membuka jendela untuk mengungkap jutaan rahasia yang belum terungkap.
Tanggal 23 januari 2942 merah putih berkibar di gorontalo yang merupakan awal pemberontakan pemuda merah putih gorontalo di bawah pimpinan bapak nanai wartabone menentang penjajah belanda dengan tekad Indonesia berparlemen. Peristiwa ini merembet hingga ke kaidipang besar karena partai serikat islam dan muhamadiyah adalah cabang dari gorontalo.
Melihat gejolak in penguasa kerajaan kaidipang besar segera membentuk polisi-polisi kerajaan dengan dalih menjag akeamanan. Polisi-polisi ini terdiri dari suku minahasa, sanger, arab dan pribumi. Sebagao kepala kepolisiannya adalah bapak F siroy komandanya bapak abdulah alamri
Tanggal 1 febriari 1942 polisi-polisi kerajaan menangkap tokoh-tokoh sarikat islam dan muhamadiyah yang berkaitan dengan peristiwa di gorontalo termasuk yang di curigai :
ü abo donggala m korompot (kepala distrik kaidipang)
ü bapak A.M PAPEO (sangadi kuala)
ü abo leo mokodompis (sangadi buko)
ü abo ahmad D korompot (sangadi bigo)
ü abo husain antogia (ketua muhamadiyah)
ü bapak santa buhang (anggota partai sarikat islam)
ü abo pandu korompot (sangadi pontak)
ü bapak idrus M buhang (anggota muhamadiyah)
karena cepatnya mereka menerima informasi dari pada pendukungnya mak amalam harinya mereka berangkat ke gorontalo dengan jalan kaki melalui tihengo tembus kepedalaman anogile (atinggola) dikawal oleh bapak mohamad misaalah dan bapak sinte datukramat. Keesokan harinya tokoh-tokoh yang tidak sempat melarikan diri di tangkap oleh polisi-polisi kerajaan kemudian di bawah ke desa biontong antara lain :
ü Abo Philip Antogia
ü Abo Vandis Harunja
ü Abo Arfan D Korompot
ü Bapak Male M Buhang
ü Bapak Komas Datukramat
Yang Melarikan Diri Ke Desa Imana Antara Lain :
ü Abo Bintara Gumohung
ü Bapak Dabokaso Bolota
ü Bapak Maud Mokodompis
ü Bapak Lasama Rahman
ü Bapak Meipini Hapili
ü Abo Pade Korompot
ü Bapak Puasa M Yakub
ü Bapak Junus Patadjenu
ü Bapak Tunggulia Mokodompis
ü Bapak Gumaji Datuela
ü Bapak Hairama Tegela
ü Bapak Hangkiho Lamalaka
ü Bapak Popotung Patadjenu
ü Bapak B Posumah
ü Bapak Ismail Buhang
ü Bapak A.O Papeo
ü Bapak Laupak Bantu
ü Bapak Johan Salute
ü Bapak Gumohung
ü Bapak Latarima
ü Bapak Kamaru
ü Tontola Datuela
ü Jahidin Tegela
ü Après Korompot
ü Noho Rahman
ü Alumin Tonote
ü Ouko Wengkeng
ü Ayuba Mokodompis
ü Maujud Ahmadi
ü Muli Muliling
ü Turuna Van Gobel
ü Suduri Muliling
ü Suwya Ahmadi
ü Abu Baker Misaala
ü Bapak Rap Buhang
dan masih banyak lagi tokoh-tokoh pejuang yang tidak sempat disebut satu persatu.
Sejak tahun 1910-1912 raja mahmud manopo korompot antogia lengser ke prabon atau mengundurkan diri dari jabatannya untuk sementara pemerintahan di laksanakan ole jogugu mbuingo papeo.

Perlu dijelaskan :D i kaidipang tidak di kenal raja mahmud lengser ke prabon atau egundurkan diri dari jabatannya tetapi pad atanggal 7 februari 1910 beliau wafat di istana kediaman raja didesa kuala. Sebelum dimakamkan jenazah beliau masih disembahyangkan dimasjid jami desa kuala yaitu masjid yang dibangun oleh raja ke 13 raja lui korompot. Masyarakat kaidipang memberikan julukan penghormatan dengan sebutan kiombuina komasigi.
Foto masjid

7 februari 910 raja mahmud meletakan jabatannya, maka kerajaan mengalami kekosongan raja. Tampuk pemerintahan dilaksankan oleh anak raja ke XIV mahmud manopo antogia yaitu dadoali korompot yang berstatus sebagai kepala distrik (marsaoleh) bersama jogugu mbuingo papeo.
Raja ke XIV kerajaan kaidipangMahmud manopo antogiaPerlu dijelaskan :Tanggal 07 februari 1910 raja mahmud bukan meletakan jabatan tetapi beliau wafat. Abo dadoali korompot bukan anak raja ke XIV tetapi adalah putra mahkota raja ke XII raj alui korompot. Beliau tidak pernah melaksanakan tampuk pemerintahan berarti disini terjadi dua pimpinan.Pada fase kekosongan (kevakuman) raja paska wafatnya raja mahmud manoppo korompot antogia dipersiapkan 3 calon pengganti yaitu :
1. Abo Lancing Kormpot (Adik Raja Mahmud)
2. Abo husain korompot (putra mahkota raja ke X tiaha korompot II)
3. Abo dadoali korompot (putra mahkota raja ke XIII lui korompot)
Dalam pencalonan ini terjadi silang pendapat antar akeluarga abo lancing berpendapat kalau husen korompot lebih banyak berdiam di buol karena ibunya orang buol. Sedangkan dadoali ia belum layak jadi raja karena masih terlalu muda.
Gejolak tarik menarik in abo lancing mengambil sikap beliau menemui R.S pontoh yang waktu itu berada di buol, lalau mereka bernegosiasi ini mereka membuat kesepakatan “ datang saja kamu ke kaidipang untuk menduduki posisi raja dengan kesepakatan apa bila kamu sudah duduk menjadi raja akan kami berikan kedudukan jogugu”
Setibanya di kaidipang abo lancing langsung melapor pada jogugu kerajaan kaidipang mbuingo papeo, kemudian jogug mbuingo papeo bermusyawarah dengan tokoh-tokoh adata, tokoh-tokoh masyarakat dan marga korompot kesimpulannya :
Disetujui R.S pontoh menduduki kursi raja dengan ketentuan setiap 5 tahun ditinjau apabila sudah ada pengganti dari marga korompot kedudukan raja akan dikembalikan kedudukan raja.
R.S pontoh sudah berkuasa sesuai dengan kesepakatan menandatangani kontrak pendek kortek verklaring, beliau sudah menentukan batas-batas wilayah kerajaan sebelah barat berbatasan dengan sungai atinggola dan sebelah timur berbatasan dengan desa biontong. Bahkan rencaa beliau nama kerajaan akan dirubah menjadi kerajaan bolangitan baru namun mendapat sanggahan dari bekas jogugu mbuingo papeo, abo dadoali korompot dan mayor kadato johanis van gobel dari buko.
Mereka bertahan kerajaan kaidipang tidak bisa di rubah namanya karena kerajaan kaidipang adalah kerajaan tertua yang dipimpin oleh 14 orang raja secara turun temurun. Akhirnya disepakati nama kerajaan menjadi kerajaan kaidipang besar meliputi kaidipang, bolangitan dengan ibu negeri di boroko. Kesepakatan abo lancing korompot dengan R.S ponto tidak dipenuhi untuk menduduki jabatan jogugu beliau hanya diberikan keduudkan kadi (urusan agama) akibatnya abo lancing kecewa dari kekecewaanya beliau bergiat mendirikan dan mengembangkan serikat islam sehingga berkembang dengan pesat di kerajaan kaidipang besar.
Tahun 1917 abo lancing dan abo leo mokodompis berangkat ke pulau jawa bertemu dengan bapak H.O.S cokroaminoto membahas tentang kegiatan program serikat islam di kerajaan kaidipang besar ke depan. Bapak cokroaminoto memberikan mandate kepada abo lancing korompot menjadi ketua serikat islam dan abo leo mokodompis menjadi secretariat serikat isklam.
Setibanya di kaidipang kedua tokoh serikat islam ini langsung ke gorontalo bertemu dengan bapak Hi katili menyampaikan hasil-hasil pertemuan dengan bapak cokroaminoto.Dari gorontalo dibentuk komisaris partai serikat islam terdiri dari
1. Bapak Abo Lancong Korompot
2. Bapak Lahai Dama
3. Bapak Ada Hati Salute
4. Bapak H Ondong
5. Bapak Gardamon Hangkiho
6. Bapak Bolar Ponamon
7. Bapak Gam Paputungan
8. Bapak Pesona Misaalah
9. Bapak Karel Ponamon
Nasib tak dapat diraih tokoh-tokoh sarikat islam ini dicurigai oleh pemerintah belanda atas informasi dari kerajaan kaidipang besar sehingga langusng didatangkan sebuah kapal perang belanda (kapal putih) untuk menagkap tokoh-tokoh sarikat islam.

Kapal sudah berlabuh diperairan pantai desa kuala, syahbandar kerajaan kaidipang bapak albert lalamentik angsung memasang bendera putih di lokasi ini suatu pertanda alam. Komandan pasukan belanda langsung turun disambut oleh bapak albert lalamentik dijelaskan bahwa di sini aman-aman saja tidak ada keributan kalau melihat banyak orang dijalan mereka barusan keluar dari masjid melaksanakan shalat idul adha selanjutnya mereka jiarah ke istana raja. Setibanya di istana raja komandan pasukan belanda langsung bertemu dengan raja RS. Pontoh dan tidak lama berselang tokoh-tokoh sarikat islam ditangkap.
1. bapak Abo lancing korompot di buang ke pulau jawa dipenjarakan di suku miskin namun beliau tidak melapor pada bapak cokroaminoto sehingga ketika wafat tidak diketahui lagi makamnya, masyarakat kaidipang memberikan julukan dengan sebutan KIDONI KOJAWA

2. Bapak GARDAMON HANGKIHO beliau masih ditahan oleh residen belanda di manado karena ketertiban beliau tahun 1913 memimpin anggota sarikat islam menentang colonial belanda dan raja buol pasumen turunku beliau ditangkap kemudian di bawah ke manado, di manado beliau dipercayakan oleh seorang bangsa jerman sebagai kuasa usaha perkebunan kopi, namun malang si jerman di usir oleh belanda di kembalikan kenegaranya akbitnya kehilangan pekerjaan.Tahun 1917 beliau kembali ke negeri leluhurnya di buroko bergabung dengan pimpinan sarikat islam kaidipang besar abo lancing korompot tahun 1919 tokoh-tokoh sarikat islam di tangkap di buang  kepulau jawa, Sumatra (sawalunto dan aceh) apak gardamon hangkiho masih ditahan oleh residen belanda di manado kemudian di kembalikan ke buol untuk dipertemukan dengan raja buol dan contoluir belanda. Tahun 1925 beliau kembali ke kaidipang dan diam-diam memimpin kembali anggota sarikat islam namun tidak berselang lama setelah itukembali lagi ke buol. Setibanya di buol beliau mendapat laporan dari raja kaidipang besar RS pontoh atas kegiatan sarikat islam. Tahun 1930 beliau ditangkap dipenjarakan dipenjara donggala bersama dengan van gobel korompot (lupa korompot) di vonis hukuman 5 ½ (lima setengah) tahun penjara dan dikirim ke penjara sukamiskin sedangkan van gobel korompot tetap dipenjara donggala. Beliau wafat di jawa tanggal 14-06-1945 dan dimakamkan dipemakaman para tokoh pejuang di perkuburan karet berdekatan dengan makam husni thamrin (makamnya sampai sekarang dipasang bendera merahputih) Gardamon Hangkiho salah satu tokoh perjuangan menentang penjajah du salumpaga toli-toli, namanya terukir diruas jalan toli-toli dengan jalan gardamon hangkiho.
3. Bapak lahai dama dan bapak ada hati salute mereka dibuang ke pulau Sumatra sawalunto usai masa tahanan mereka masih kembali ke kaidipang.
4. Bapak bolar ponamon ke pulau jawa di daerah blitar
5. Bapak pesona misaalah dibuang ke aceh dan masih kembali ke kaidipang
6. Bapak gam paputungan dibuang ke aceh dan masih kembali ke kaidipang di desa olot
7. Bapak karel ponamon dibuang ke wilayah sulawesi tengah.


Lokasi tempat berlabuhnya kapal perang belanda ini menjadi kenangan masyarakat kaidipang hingga kini di sebut tiang bendera. Lokasi ini perlu diabadikan dengan satu bangunan moumen yang mencerminkan ditangkapnya tokoh-tokoh sarikat islam yang anti penjajahan oleh kebengisan pemerintah belanda. Peristiwa ini kejadiannya sekitar tahun 1919.

Kerajaa kaidipang merupakan salah satu kerajaan di wilayah ini yang berdiri tahun 1677Perlu dijelaskan:Kerajaan kaidipang bukan salah satu kerajaan, tetapi kerajaan kaidipang adlah kerajaan tertua yang dipimpin oleh 14 orang secara turun temurun yang meliputi batas-batas wilayah :
Sebelah barat berbatasan dengan desa gentumaSebelah timur berbatasan dengan desa sompiro minangaditi
Kerajaan kaidipang bukan berdiri tahun 1677 tetapi berdiri ±1630 dengan raja I raja mauritz datoe binangkal korompot yang dilantik di goa makassar 1630 atas prakarsa residen belanda piethet van den broke dalam lawatan misi perjalanan dari ternate menuju makassar dengan permaisuri seorang puteri keturunan raja limboto boki tohomiong oliiRaja ke VIII adalah wellem david korompot (1770-1817)• Permaisuri I seorang puteri bernama elizabet dikarunia 2 orang anak yakni patra korompot dan tenga korompot. Ketika raja wellem david masuk agama islam, permaisuri elizabet tidak mau ikut masuk agama islam dan mengambil sikap pulang ke negeri asalnya negeri belanda dan kedua putranya dibawah serta• Permaisuri ke II boki deinulio dikarunia seorang putra bernama Abo Toruru Korompot• Permaisuri ke III boki panivulawa dikarunia seorang puteri bernama Boki Linggakoa Korompot yang mendapat jodoh dengan seorang putera dari bolangitan ponto dikarunia anak seorang putera bernama Salmon PontoBoki linggakoa bermohon kepada bapaknya supaya berikanlah kedudukan raja di bolangitan namun bapaknya waktu itu belum merestui dan menyatakan aku belum berikan pada suamimu, nanti apabila cucuku salmon sudha dewasa baru kuberikan kedudukan raja Ketika Abo Salmon sudah menjelang usia dewasa datang menghadap lagi Puteri Linggakoa saat itu bapaknya sudah merestui dengan ketentuan kamulah yang akan menjalankan pejabat raja nanti Salmon sudah dewasa baru ia lanjutkan. Salah satu keturunan raja salmon ponto adalah Abo Pade Ponto beliau kawin dengan adik Raja Gonggala Korompot (II) yakni Boki Jamarutu Korompot menurunkan anak :

1. Abo ali ponto (bai sapadili)
2. Abo adam ponto (bai indah)
3. Abo sahun ponto

4. Boki s pontoh

• Pemaisuri ke IV Boki Vungaolele asal desa gentuma menurunkan anak :1. Abo Mahanjalangi Korompot2. Abo Panginjolang Korompot (Vansalang)Abo Mahanjalangi menurunkan anak : dasankilo, pinolangkad, salayaru, damopolii, dan bua dompe yang kawin dengan puteri raja limboto lagarusu.Abo Penginjolang waktu mudanya termasuk pemberani dan suka berkelahi begitu dewasa menjadi orang yang taat beribadah sehingga bapaknya raja Wellem David Korompot memberikan kedudukan pada beliau sangadi kadi (urusan agama). Abo Panginjolang berkecil hati dan menyesal karena saudara sebapaknya Boki Linggakoa diberikan kedudukan raja, akhirnya beliau tidak menggunakan nama besar Korompot tetapi menggunakan nama besar Vansolang yang berkembang di desa imana, gentuma, atinggola, buko dan buroko.

• Permaisuri ke VBoki moming dikarunia seorang puteri bernama KATULING. Kemudian Boki Katuling dikawin raja Buol Datumolo dikarunia seorang putra bernama Telehulawa. Telehulawa dikawin raja tiaha korompot II dikarunia seorang putera bernama Abo Husein KorompotPada halaman ini juga tertulisKerajaan kaidipang sempat diperintah oleh raja antogia sebagai raja VII namun kekuasaan kerajaan kaidipang kemudian beralih ke tangan keturunan Donggala Korompot I yaitu tatu makensi korompot mengganti namanya menjadi Wellem David Korompot.Perlu di jelaskan :Raja antogia korompot adalah putera raja ke 5 raja Piantai Korompot dari permaisuri bua Keaba Mamonto Manoppo dari Dumoga Mongondow.Distruktur keturunan raja-raja kerajaan kaidipang tidak ada istilah sempat diperintah oleh raja antogia, tetapi terstruktur adalah raja ke 6 yaitu raja Antogia Korompot dan beliau bukan raja ke 7, raja ke 7 adalah raja Gonggala Korompot II menurunkan 2 orang anak :1. Wellem David Korompot2. Niggule Korompottatu makansi korompot adalah nama raja Wellem David Korompot ketika beliau masuk agama islam (jadi nama pertama waktu beliau masih beragama krsten katolik wellem David Korompot) permaisuri ke 4 Boki Vungoleleterdapat dalam penulisan halamankerajaan kaidipang hingga tahun 1920 banyak pemuda menimbah ilmu di luar daerah. Dalam mengenyam pendidikan di luara daerah, seperti sekolah OSVIA (Opleading Voor Llandse Amtenaren). Sekembalinya ke kampung halaman mereka menebar samangat nasionalisme dan patriotisme. Diantaranya adalah seorang pemuda yang berjiwa patriotisme menentang penjajah belanda adalah lancong korompot. Dia banyak mendapat sentuhan doktrin cinta tanah air dari organisasi serikat islam.Perlu di jelaskan : Bahwa dalam riwayat hidup Abo Lancong Korompot yang diceritakan secara turun temurun tidak pernah didengar beliau disekolahkan atau mengayam pendidikan disekolah OSVIA pada fase kekuasaan kerajaan kaidipang besar.Tahun 1919 Abo Lancong dan tokoh-tokoh sarikat islam seudah ditangkap oleh tentara belanda dan dibuang ke pulau jawa dan sumatera, mana mungkin tahun 1920 mengenyam pendidikan di luar daerah.Abo Lacong adalaha tokoh pejuang sarikat isklam di kaidipang besar  yang tidak sepaham dengan raja RS pontoh akibat kekecewaan sebagaimana yang dijelaskan pada penyampaian sebelumnya.Sesuai kesepakatan setiap 5 tahun ditinjau apabila sudah ada pengganti maka kedudukan raja akan di kembalikan ke marga korompot. (kontrak pendek korte verklaring)Maka pada tahun 1939 sudah dipersiapkan pengganti raja Abo Dadoali Korompot putera mahkota raja ke 13 Lui Korompot, namun kondisi kesehatan beliau itu sudah sangat kritis sehingga didatangkan seorang dokter dari manado bernama dr singal untuk memeriksa kesehatan beliau dibantu oleh mantra kesehatan kaidipang besar Abo Binangkas Mokodompis.Namun manusia hanya merencanakan tetapi Allah SWT menentukan lain, beliau wafat dan kedudukan raja tetap diteruskan oleh R.S pontoh hingga juli 1950 seiring dengan penghapusan daerah swapraja. (rhp)
sumber info : bolmutpost
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support by : Kakay Gembel | Putry | Zhafif
Copyright © 2011. Seni dan Budaya Bolmong Utara - All Rights Reserved
Template Modifi by Creating Website Published by Zhafif
Proudly powered by Blogger